Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (FT USK) menggelar Kuliah Umum bertema “Vokasi Berkualitas untuk Konstruksi Indonesia Maju: Penguatan Kompetensi dan Akreditasi Unggul” pada hari Rabu, 22 Oktober 2025 di Balee Keurukon FT USK. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini menghadirkan Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Ir. Boby Ali Azhari, S.T., M.Sc. sebagai narasumber utama.
Kuliah umum tersebut diikuti oleh berbagai instansi terkait di Aceh, antara lain Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah 1 (BJKW), dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Aceh.Selain itu, turut hadirPara Kepala Dinas yang ada di Banda Aceh, para Dekan dari sejumlah universitas di Aceh, para Ketua Jurusan Teknik Sipil dari berbagai perguruan tinggi, dan para mahasiswa Departemen Teknik Sipil FT USK. Antusiasme peserta terlihat dari tingginya jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan, baik secara langsung maupun daring.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia yang merupakan Kepala Balai BJKW I Banda Aceh, Bapak Indra Syuhada, S.T., M.T. menjelaskan bahwa kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang dunia konstruksi sekaligus meningkatkan kompetensi mahasiswa vokasi agar siap bersaing di dunia kerja.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat mengenal lebih dekat kebutuhan industri konstruksi, terutama terkait sertifikasi dan penguatan keterampilan praktis,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC, IPU., ASEAN Eng. menegaskan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang siap pakai di sektor konstruksi. Ia menyoroti bahwa kompetensi lulusan vokasi di Aceh masih perlu ditingkatkan, dan jumlah tenaga vokasi bersertifikat masih terbatas.
“Kekurangan tenaga vokasi teknik sipil dapat berdampak langsung pada kualitas infrastruktur bangunan di lapangan,” ungkapnya.
Prof. Alfiansyah juga menekankan pentingnya kerja sama dengan mitra industri untuk memperkuat kegiatan praktikum mahasiswa.
“Fasilitas praktikum yang terbatas menjadi isu tersendiri bagi pendidikan vokasi. Kami berharap dukungan dari Dirjen Bina Konstruksi dapat membuka peluang pelatihan dan workshop bagi mahasiswa D3 Teknik Sipil FT USK,” tambahnya.
Dalam sesi utama, Dirjen Bina Konstruksi, Ir. Boby Ali Azhari, S.T., M.Sc., memaparkan peran strategis pendidikan vokasi dalam mendukung pembangunan nasional.Ia menegaskan bahwa sertifikasi dan kompetensi lulusan vokasi memiliki pengaruh besar terhadap kualitas hasil pembangunan, terutama dalam hal efisiensi, ketepatan kerja, dan keberlanjutan infrastruktur.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa sektor konstruksi memiliki peran penting dalam berbagai aspek pembangunan nasional. Hal ini tercermin dari sejumlah proyek prioritas Kementerian PUPR yang melibatkan tenaga vokasi, seperti pembangunan irigasi untuk mendukung swasembada pangan, penerapan konsep energi hijau dan teknologi sensor pada desain bangunan, pembangunan jalan industri yang menunjang pertumbuhan ekonomi,serta pembangunan sekolah rakyat sebagai dukungan bagi sektor pendidikan.
Selain menjabarkan capaian, Ia juga menyoroti empat ise besar yang dihadapi Indonesia dalam pembangunan infrastruktur, yakni isu ekonomi, lingkungan, sosial, dan teknologi. Menurutnya, perubahan global yang cepat menuntut kesiapan sumber daya manusia, khususnya lulusan vokasi, untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
“Ke depan, otomatisasi dan penggunaan teknologi canggih akan semakin meningkat. Mahasiswa vokasi perlu menyiapkan diri dengan keterampilan yang relevan supaya mampu bersaing di dunia kerja,” pesannya.
Kegiatan ditutup dengansesi tanya jawab yang dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan sesi foto bersama antara FT USK dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai simbol kolaborasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan vokasi di bidang teknik dan konstruksi.