Sebanyak 7300 Mahasiswa USK Siap Ikuti Mata Kuliah Pembinaan Karakter II

Sebanyak 7.300 mahasiswa Universitas Syiah Kuala siap untuk mengikuti Mata Kuliah Pembinaan Karakter (MKPK) II. Wakil Rektor III Dr. Hajjul Kamil, S.Kep., M.Kep. secara resmi membuka pelaksanaan mata kuliah tersebut, yang dirangkai dalam kegiatan kuliah umum di Gedung AAC Dayan Dawood. (Banda Aceh, 5 Februari 2021).

Kegiatan ini diikuti secara daring dan luring. Selain 300 mahasiswa yang hadir secara tatap muka, terdapat 7000 mahasiswa lainnya yang mengikuti secara daring.

Ketua Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) USK Fathurrahmi, S.Si.,M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa mata kuliah MKPK ini sangatlah penting untuk pembentukan karakter mahasiswa USK. Untuk itulah, ia mengingatkan mahasiswa yang akan mengikuti mata kuliah ini untuk bersungguh-sungguh. Begitu pula kepada mahasiswa semester akhir.

Mata kuliah ini tidak sama dengan masa UP3AI sebelumnya, yang tidak diprogramkan dalam bentuk sistem mata kuliah. Sementara MKPK sekarang ini, telah menjadi sistem yang wajib jika ingin mengambil Mata Kuliah Umum (MKU) Pendidikan Agama pada semester 3 atau 4.

“Kita sudah menyusun kurikulum, kalau tidak komitmen maka akan menganggu sistem,” ucapnya.

Karena itulah Fatturhami mengingatkan agar mahasiswa USK memperhatikan betul mata kuliah ini, dan melaksanakannya dengan sepenuh hati. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Ia berharap untuk dapat terus bersama dan lebih serius membina mahasiswa untuk melahirkan kader bangsa yang berkarakter mulia.

Pada kesempatan ini, Hajjul Kamil juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan MKPK II ini, baik itu UP3AI, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Biro Akademik USK serta lainnya. Hajjul Kamil mengungkapkan, mata kuliah ini sangat penting bagi upaya USK mewujudkan visi dan misinya, yaitu melahirkan lulusan yang cerdas dan berkarakter mulia.

“USK tidak ingin mahasiswanya berkarakter lemah dan tidak baik, sehingga susah diterima oleh masyarakat. Jadi USK melalui UP3AI dan LP3M dan beberapa subsitem lain bekerja keras untuk menciptakan pola pendidikan ini,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Hajjul juga berpesan agar mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan niatkan karena cinta kepada Allah dan Rasulullah. Sebab, jika kegiatan ini hanya dilakukan sebagai kewajiban maka tidak memiliki makna apapun dan terasa berat.

“Cobalah kita laksanakan semua ini dengan rasa cinta kepada Allah. Saya yakin ini akan lebih bermakna. Dari pada anda melaksanakan kewajiban ini tapi menggerutu,” pesannya.

Selanjutnya, dalam kuliah umumnya Hajjul Kamil juga menjelaskan 15 nilai ke-USK-an yang dirumuskan, dan diterapkan di lingkungan USK. Salah satu cara mewujudkan 15 nilai-nilai tersebut adalah melalui program MKPK UP3AI.

“Harapannya, lulusan USK dapat Be Socio-Technopreneur yang dibekali nilai-nilai ke-Islaman,” ujarnya.

Kuliah umum ini juga diisi oleh beberapa pemateri seperti Prof. Dr. Adlim, M.Sc. selaku Ketua LP3M USK, juga Dr. Ridwan Nurdin, S.E., M.A. sebagai Direktur UP3AI Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Siap menghubungi kami? Kami ingin mendengar kabar dari Anda.
Scroll to Top