Teknik Geologi FT USK Hadirkan Ahli Dunia Bahas Potensi Logam Tanah Jarang di Sumatra

Banda Aceh, 11 Oktober 2025 – Seksi Mahasiswa Ikatan Ahli Geologi Indonesia Universitas Syiah Kuala (SM-IAGI USK) bersama Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (FT USK) menggelar seminar internasional bertajuk “Geodynamic and REE (Rare Earth Element) Potential of Sumatra.” Kegiatan ini berlangsung di Balai Keurukon FT USK, dengan fokus pada pembahasan dinamika geologi Pulau Sumatra dan potensi mineral strategisnya.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan Fakultas Teknik USK, Dr. Ir. Bambang Setiawan, S.T., M.Eng.Sc. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penelitian geodinamika Sumatra dalam memahami proses pembentukan mineral bernilai ekonomi tinggi, khususnya logam tanah jarang. Ia juga menegaskan bahwa hasil kajian tersebut dapat menjadi dasar dalam menentukan wilayah berpotensi untuk pengembangan sumber daya geologi.

Selanjutnya, Dr. Eng. Iwan Setiawan memaparkan bahwa logam tanah jarang memiliki peranan vital dalam industri modern, terutama di bidang teknologi tinggi. Ia menjelaskan, unsur-unsur tersebut umumnya terbentuk melalui proses diferensiasi magma. Berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya REE, meskipun masih menemui kendala dalam aspek eksplorasi, teknologi pengolahan, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Dalam sesi berikutnya, Prof. Wei Lin membahas topik “Tectonic Framework of the Sumatra Response to Oblique Plate Convergence.” Ia menjelaskan bahwa aktivitas tektonik di Pulau Sumatra sangat dipengaruhi oleh interaksi antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang bersifat oblique. Menurutnya, terdapat perbedaan karakteristik geologi signifikan antara bagian barat dan timur Sumatra yang terbentuk sejak awal Miosen.

Sementara itu, Prof. Yang Chu memaparkan “Tectonic Evolution of the Sumatran Fault: Synthesis and Perspective.” Ia menjelaskan bahwa sesar Sumatra memanjang sekitar 1.900 kilometer sejajar pantai barat, dengan laju pergerakan mencapai 15 mm per tahun, dan masih aktif hingga kini.

Adapun Prof. Xiaoran Zhang dalam materi “Magmatic Records of Sumatra” menyoroti pentingnya aktivitas magmatisme sebagai jejak untuk menelusuri sejarah tektonik dan vulkanik di wilayah tersebut.

Melalui kegiatan ini, SM-IAGI USK berharap mahasiswa semakin memahami dinamika geologi Sumatra sekaligus memperkuat kolaborasi dengan lembaga riset kebumian guna mencetak generasi muda geosains yang kompeten di masa depan.

Siap menghubungi kami? Kami ingin mendengar kabar dari Anda.
Scroll to Top