CASCAREV: Inovasi Hijau dari Mahasiswa Teknik Kimia FT USK

Sekelompok mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (FT USK) berhasil menciptakan inovasi pemurnian air bersih berbasis limbah kulit kopi. Melalui karya bertajuk CASCAREV (Cascara Revolution), mereka mengubah limbah kulit kopi kering atau cascara menjadi bahan utama dalam pembuatan membran filtrasi air.

Inovasi ini digagas oleh Mauzikibersama timnya yang terdiri dari Zahra Triani Ilyas, Meutya Shahira, Said Habiburrahman, dan Surya Andika. Mereka dibimbing olehProf. Dr. Nasrul, S.T., M.T.yang merupakan guru besar di Teknik Kimia FT USK. Gagasan CASCAREV muncul dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Riset Eksakta. Tim ingin menghadirkan riset yang tidak hanya menarik secara ilmiah, tetapi juga bermanfaat langsung bagi masyarakat.

Menurut Mauziki, meningkatnya pencemaran air di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi alasan utama pengembangan teknologi ini. Awalnya, mereka menggunakan membran Polyethersulfone (PES) untuk filtrasi air. Namun, jenis membran tersebut mudah tersumbat (fouling) dan kurang memiliki kemampuan antibakteri.

Solusi ditemukan ketika salah satu anggota tim asal Takengon mengusulkan penggunaan limbah kulit kopi. Setelah diteliti, cascara mengandung polifenoldan pektin, senyawa alami dengan sifat antibakteri, antioksidan, dan hidrofilik yang dapat meningkatkan kinerja membran PES.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran PES yang dimodifikasi dengan ekstrak cascara mampu menekan pertumbuhan bakteri hingga 85 persen dan memiliki ketahanan penyumbatan yang lebih baik. Selain itu, membran ini lebih efisien dan hemat energi karena sifat hidrofiliknya meningkat.

Proses penelitian dilakukan di Laboratorium Polimer USK selama empat bulan. Tahapan meliputi persiapan bahan, ekstraksi senyawa aktif, pembuatan membran, dan pengujian performa melalui uji filtrasi serta aktivitas antibakteri.

Selain membantu penyediaan air bersih, CASCAREV juga memberikan nilai tambah pada limbah pertanian dan mendukung prinsip ekonomi sirkular serta target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur).

Mauziki berharap inovasi ini dapat mengurangi ketergantungan pada teknologi impor dan membuka peluang komersialisasi di masa depan. Tim berencana melanjutkan penelitian ke tahap uji lapangan dan menjalin kerja sama dengan industri untuk penerapan skala besar.

Siap menghubungi kami? Kami ingin mendengar kabar dari Anda.
Scroll to Top