Webinar dan Workshop EKSPLORASI INOVASI DESAIN UMAH PITU RUANG BERBASIS BAMBU UNTUK MENDUKUNG ARSITEKTUR VERNAKULAR GAYO

28 April 2025 BANDA ACEH – Workshop dan webinar “Eksplorasi Inovasi Desain Umah Pitu Ruang Berbasis Bambu Untuk Mendukung Arsitektur Vernakular Gayo” –sebagai bagian dari rangkaian awal kegiatan PMKI Skema A 24 PTNBH 2025, yang digelar Departemen Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) pada 28-29 April 2025. Kegiatan PMKI ini dengan pengabdi Hostnya adalah Dr. Ir. Elysa Wulandari, M.T (USK), dan Pengabdi Mitra adalah:  Prof. Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd, M.Des. (UPI)  dan Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T., MT., IAI. (ITB),

Kegiatan ini digelar secara hybrid, menggabungkan sesi webinar secara daring melalui Zoom dan praktik langsung di Ruang Bale Muasyarah Fakultas Teknik USK, Banda Aceh. dihadiri lebih dari 50 peserta daring dan lebih dari 10 peserta luring, menampilkan empat narasumber utama yakni Dr. Ir. Elysa Wulandari, M.T. (USK), Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T., MT., IAI. (ITB), Prof. Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd, M.Des. (UPI), dan Yusrivai Khatami, S.Ars., Ar (Arsitek Muda Aceh) yang membawakan sesi berbagi pengalaman interaksi dengan material bambu. Kegiatan  dengan moderator Dr. Sylvia Agustina, S.T., MUP,Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Ir. Laina Hilma Sari, S.T, M.Sc., Kepala Departemen Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi desain inovatif rumah tradisional Gayo Umah Pitu Ruang dengan pendekatan material bambu, guna mendukung pelestarian arsitektur vernakular di Dataran Tinggi Gayo. Peserta bersama-sama menggali potensi desain arsitektur lokal berbasis keberlanjutan.

Dalam paparannya, Dr. Elysa Wulandari,M.T. menyoroti ancaman kepunahan arsitektur Umah Pitu Ruang akibat modernisasi serta pentingnya inovasi desain menggunakan material bambu sebagai solusi arsitektur lokal yang ramah lingkungan dan berakar budaya. Ia menekankan bahwa pengembangan desain fasilitas publik berbasis bambu dapat membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dan kemandirian desa. Sedang Dr. Ing. Andry Widyowijatnoko, S.T., M.T., IAI. membahas secara komprehensif potensi dan penerapan konstruksi bambu dalam arsitektur modern dan vernakular. Ia menguraikan berbagai teknik konstruksi bambu, dari sistem tradisional  hingga struktur advance dengan karyanya di masjid bambu di Lombok, hingga Polo Viewing Deck di SEA Games 2019, bagaimana merancang bangunan publik yang efisien, kuat, dan mencerminkan identitas lokal. Selanjutnya Prof. Dr. Asep Yudi Permana dari UPI, memaparkan tentang potensi dan inovasi bambu dalam perancangan interior, dengan menekankan peran bambu sebagai material vernakular yang kuat, lentur, serta ramah lingkungan, serta perannya dalam budaya dan simbol identitas lokal.  Contoh penerapannya dalam berbagai elemen ruang seperti furnitur, dekorasi, hingga aksen pada ruang tamu dan kamar mandi, menciptakan suasana alami dan estetis.

Untuk pertanyaan tentang bambu dan tanah, Dr. Widyowijatnoko menjelaskan, “Bambu bisa digunakan untuk cerucuk, bahkan bambu terendam di dalam air akan awet. Selama berada di muka air tanah atau terendam air, maka bambu akan tahan lama. Jika tidak terendam, kita bisa menggunakan beton di bawahnya sebagai fondasi.” Yusrivai Khatami, S.Ars., Ar sebagai praktisi arsitek dan pendiri organisasi Arsitek Muda Aceh (AMA) membagikan pengalaman praktisnya dalam berinteraksi dengan material bambu.

Kegiatan Webinar dan Workshop ini merupakan langkah strategis dalam mengintegrasikan kearifan lokal dengan teknologi modern untuk melestarikan arsitektur vernakular Gayo. Acara ditutup dengan rencana tindak lanjut untuk pembangunan prototype Umah Pitu Ruang berbasis bambu yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan tukang lokal. “Dengan melihat contoh nyata Umah Pitu Ruang berbasis bambu, kami berharap tukang-tukang lokal akan tertarik belajar konstruksi bambu dan masyarakat umum lebih percaya menggunakan material ini,” tutup Dr. Elysa Wulandari.

Siap menghubungi kami? Kami ingin mendengar kabar dari Anda.
Scroll to Top